Tiga Perempuan Palestina Terluka, Pemukim Israel Serang Desa di Nablus dan Qalqilya

Kekerasan terhadap warga sipil Palestina kembali meningkat di wilayah Tepi Barat yang diduduki, menandai eskalasi serius atas tindakan brutal para pemukim Israel terhadap warga lokal. Serangkaian serangan terjadi hampir bersamaan pada Sabtu malam (1/11/2025), menargetkan warga sipil, kendaraan, dan rumah-rumah penduduk di beberapa desa sekitar Nablus dan Qalqilya. Insiden itu memperlihatkan pola kekerasan yang sistematis, dilakukan di bawah pengawasan dan sering kali dengan perlindungan dari pasukan pendudukan Israel. Ketua Dewan Desa Madma, Abdullah Ziada, menyampaikan bahwa para pemukim ilegal tidak hanya menyerang kendaraan, tetapi juga melempari rumah-rumah warga dengan batu di sepanjang jalan pintas yang berdekatan dengan permukiman tersebut. Aksi ini menimbulkan kepanikan di kalangan penduduk dan memperburuk situasi keamanan di wilayah yang telah lama menjadi titik ketegangan antara warga Palestina dan pemukim Israel. Pernyataan ini memperkuat laporan berbagai sumber lokal tentang pola kekerasan yang terencana dan berulang di kawasan selatan Nablus. Menurut laporan Palang Merah Palestina, tiga perempuan Palestina terluka akibat serangan brutal para pemukim di Desa Tell, sebelah barat Nablus. Tim medis segera mengevakuasi ketiga korban dan membawa mereka ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Insiden ini terjadi pada Sabtu malam, dan disusul oleh serangan lain di beberapa titik sekitar wilayah tersebut. Sumber-sumber lokal juga melaporkan bahwa kelompok pemukim Israel melempari kendaraan warga dengan batu di jalan dekat permukiman ilegal Yitzhar, yang dibangun di atas tanah milik warga Palestina di selatan Nablus. Serangan ini mengakibatkan sejumlah kendaraan rusak parah dan menyebabkan kemacetan lalu lintas. Aksi kekerasan ini dilakukan bersamaan dengan meningkatnya serangan lain terhadap rumah-rumah warga di sekitar lokasi. Tidak hanya di Nablus, gelombang serangan juga terjadi di Qalqilya, wilayah Tepi Barat bagian utara. Pada Sabtu malam yang sama, para pemukim Israel membakar dua kendaraan milik warga Palestina di Desa Far’ata, sebelah timur kota tersebut. Sumber lokal menjelaskan bahwa kelompok pemukim dari permukiman Havat Gilad — yang berdiri di atas tanah milik warga Desa Tell, Far’ata, dan Jit — menyerang bagian timur Desa Far’ata dengan perlindungan penuh dari pasukan pendudukan Israel. Dalam serangan itu, dua kendaraan milik warga Bahjat dan Ra’fat Salman hangus terbakar, sementara satu kendaraan lain milik Muhand Salman mengalami kerusakan berat. Aksi pembakaran ini menambah daftar panjang serangan terhadap properti warga Palestina di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut. Dalam beberapa bulan terakhir, kekerasan yang dilakukan pemukim Israel terhadap warga Palestina meningkat tajam, terutama di wilayah utara Tepi Barat. Kondisi ini diperparah oleh lemahnya respons komunitas internasional dan kebijakan pembiaran oleh pasukan pendudukan Israel, yang sering kali justru memberikan perlindungan kepada para pelaku kekerasan. Eskalasi kekerasan ini memperlihatkan betapa rentannya warga sipil Palestina di tengah pendudukan yang terus berlanjut tanpa perlindungan hukum yang efektif. Sementara berbagai lembaga kemanusiaan menyerukan deeskalasi dan perlindungan bagi warga sipil, tindakan di lapangan masih menunjukkan kecenderungan impunitas yang berulang. (nun/avi)