Blokade dan Serangan Israel, Ribuan Warga Gaza Tertimbun Belum Ditemukan
20 Oct 2025
0 Suka

Blokade dan Serangan Israel, Ribuan Warga Gaza Tertimbun Belum Ditemukan
Tragedi kemanusiaan di Jalur Gaza terus menelan korban di tengah kehancuran yang meluas. Setelah lebih dari satu tahun blokade total dan serangan udara yang tiada henti, situasi di wilayah tersebut kini mencapai titik krisis paling parah.
Ratusan ribu warga sipil terjebak dalam kondisi tanpa akses air bersih, makanan, maupun obat-obatan, sementara ribuan lainnya belum ditemukan di bawah puing bangunan yang hancur.
Wali Kota Gaza, Yahya al-Sarraj, pada Senin (20/10/2025), menggambarkan kondisi kota sebagai bencana kemanusiaan yang tak tertandingi dalam sejarah modern.
Ia menjelaskan bahwa banyak bangunan roboh total setelah berhari-hari dibombardir, dengan jenazah warga sipil tertimbun di bawah reruntuhan.
Upaya penyelamatan terhambat karena minimnya alat berat dan peralatan evakuasi akibat blokade Israel yang telah berlangsung hampir setahun penuh.
“Pemerintah kota sangat membutuhkan alat berat dan peralatan penyelamatan untuk mengevakuasi korban yang masih tertimbun,” ujar Al-Sarraj, dikutip Al Jazeera.
Ia menambahkan bahwa jaringan air dan saluran limbah yang rusak semakin memperparah penderitaan warga. “Kami kekurangan sarana untuk memperbaiki infrastruktur dasar akibat serangan tanpa henti.”
Menurutnya, tanpa dukungan logistik dan teknis dari dunia internasional, ribuan korban yang masih tertimbun reruntuhan berpotensi tak akan pernah ditemukan.
Situasi ini menambah penderitaan bagi masyarakat Gaza yang kini berada di ambang kehancuran total, di tengah hancurnya sistem kesehatan dan lumpuhnya layanan publik.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel melancarkan operasi militer besar-besaran di Jalur Gaza dengan dukungan dari Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa.
Serangan itu mengakibatkan kehancuran menyeluruh terhadap infrastruktur sipil, mencakup rumah, sekolah, masjid, rumah sakit, serta fasilitas umum lainnya. Serangan juga berlangsung meskipun Mahkamah Internasional (ICJ) telah menyerukan penghentian agresi terhadap warga Palestina.
Data terkini menunjukkan bahwa agresi Israel telah menewaskan atau melukai lebih dari 238.000 warga Palestina, mayoritas anak-anak dan perempuan.
Lebih dari 11.000 orang dilaporkan masih hilang, sementara jutaan lainnya hidup mengungsi dalam kondisi kritis. Di banyak daerah, kelaparan kini menjadi ancaman nyata, dengan anak-anak meninggal akibat kekurangan gizi dan dehidrasi.
Selain korban jiwa, kehancuran meluas membuat banyak wilayah Gaza nyaris terhapus dari peta. Permukiman padat penduduk kini berubah menjadi hamparan puing. Rumah, rumah sakit, dan tempat ibadah yang semula menjadi pusat kehidupan warga kini tak lagi berdiri.
Wali Kota Gaza menegaskan bahwa yang terjadi bukan sekadar konflik bersenjata, melainkan bencana kemanusiaan yang menghancurkan tatanan hidup seluruh masyarakat.
“Kami berjuang bukan hanya untuk menyelamatkan korban, tetapi untuk mempertahankan kehidupan di tengah reruntuhan,” kata Yahya al-Sarraj.