Hubungi Kami
Palestina Terkini

Serangan Brutal Israel di Zeitoun, Anak-Anak dan Perempuan Gaza Jadi Korban

18 Oct 2025 0 Suka
Serangan Brutal Israel di Zeitoun, Anak-Anak dan Perempuan Gaza Jadi Korban
Tragedi kemanusiaan kembali melanda Jalur Gaza, menambah daftar panjang penderitaan rakyat Palestina di tengah rapuhnya proses perdamaian. Pada Jumat malam, 18 Oktober 2025, serangan udara pasukan pendudukan Israel menghantam kawasan pemukiman Zeitoun, sebelah timur Kota Gaza. Serangan tersebut menewaskan sembilan warga sipil, termasuk tujuh anak-anak dan dua perempuan, sebagaimana dilaporkan oleh Pertahanan Sipil Gaza. Dalam keterangan resminya, Pertahanan Sipil Gaza menyatakan bahwa serangan itu menargetkan sebuah kendaraan sipil yang membawa seluruh anggota keluarga Shaaban. “Kendaraan itu hanya membawa warga sipil. Tidak ada alasan militer yang dapat membenarkan serangan ini,” tegas lembaga tersebut. Tim penyelamat menemukan tubuh para korban dalam kondisi mengenaskan di antara puing kendaraan yang hangus. Beberapa korban meninggal di tempat, sementara yang lain sempat dilaporkan hilang sebelum akhirnya ditemukan tak bernyawa. Pertahanan Sipil menambahkan bahwa pasukan pendudukan dapat memperingatkan keluarga tersebut tanpa harus menewaskan mereka. “Namun, apa yang terjadi sekali lagi menunjukkan bahwa pasukan pendudukan masih bertekad melakukan kejahatan terhadap warga sipil tak bersalah,” bunyi pernyataan itu. Peristiwa ini menambah bukti berulangnya pola serangan terhadap sasaran non-militer di wilayah Gaza. Serangan di Zeitoun terjadi hanya beberapa hari setelah diumumkannya gencatan senjata di Jalur Gaza, yang semula diharapkan menjadi titik awal pemulihan setelah dua tahun konflik berdarah. Namun, serangan yang menewaskan keluarga Shaaban menegaskan bahwa situasi keamanan di Gaza tetap rapuh dan jauh dari kondisi damai yang dijanjikan. Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengutuk keras tindakan tersebut dan menyebutnya sebagai pelanggaran berat terhadap perjanjian gencatan senjata. Dalam pernyataannya yang dilansir Pusat Informasi Palestina (PIC), Hamas menegaskan bahwa pembantaian ini “terjadi dalam konteks pelanggaran berkelanjutan yang dilakukan pendudukan terhadap kesepakatan gencatan senjata, seiring terus berlanjutnya serangan terhadap rakyat kami.” Mereka menilai serangan terhadap keluarga Shaaban sebagai bukti bahwa darah anak-anak dan perempuan Palestina tetap menjadi sasaran kekerasan. Lebih lanjut, Hamas menyerukan agar komunitas internasional, lembaga hak asasi manusia, serta organisasi kemanusiaan segera bertindak menghentikan kejahatan perang yang dilakukan Israel. Mereka juga mendesak para mediator, termasuk Amerika Serikat, untuk memastikan gencatan senjata dijalankan dengan penuh tanggung jawab. “Keadilan harus ditegakkan, dan para pemimpin pendudukan harus dimintai pertanggungjawaban atas kejahatan terhadap kemanusiaan ini,” tegas Hamas. Pembantaian keluarga Shaaban menjadi simbol baru dari luka kolektif rakyat Gaza yang belum pulih dari trauma dua tahun perang. Setiap upaya warga untuk kembali ke rumah sering kali berujung pada tragedi, meninggalkan rasa takut yang terus menghantui kehidupan mereka sehari-hari. (nun/avi)

Berita Terkait

Suku-Suku Palestina Bersatu Lawan Mata-mata yang Bekerjasama dengan Pendudukan Israel
Palestina Terkini

Suku-Suku Palestina Bersatu Lawan Mata-mata yang Bekerjasama dengan Pendudukan Israel

Dalam situasi penuh ketegangan dan penderitaan yang melanda Jalur Gaza, suara persatuan muncul dari ...

17 Oct 2025
0
Baca Selengkapnya
Tokoh Palestina Sebut Deal of the Century Sebagai Kelanjutan Penjajahan
Palestina Terkini

Tokoh Palestina Sebut Deal of the Century Sebagai Kelanjutan Penjajahan

Dalam perkembangan terbaru isu Timur Tengah, tokoh politik Palestina Dr. Mustafa Barghouti menyampai...

16 Oct 2025
0
Baca Selengkapnya
Gencatan Senjata Dihantui Duka, 45 Mayat Warga Palestina Diserahkan dalam Kondisi Tragis
Palestina Terkini

Gencatan Senjata Dihantui Duka, 45 Mayat Warga Palestina Diserahkan dalam Kondisi Tragis

Israel kembali menjadi sorotan dunia internasional setelah laporan Quds News Network pada Selasa (12...

15 Oct 2025
0
Baca Selengkapnya