Saleh al-Jafarawi, Sosok Pemuda Inspirator dari Gaza yang Mengubah Ponsel Menjadi Senjata Kebenaran
15 Oct 2025
0 Suka

Dalam kegelapan perang dan reruntuhan Gaza, muncul sosok pemuda bernama Saleh al-Jafarawi, lahir pada 22 November 1997 di Kota Gaza, Palestina. Ia tumbuh di bawah blokade, sirene perang, dan kehilangan yang tak henti menghantui.
Dengan hanya berbekal ponsel sederhana, Saleh mulai mendokumentasikan kehidupan rakyat Gaza sejak akhir 2010-an. Ia merekam kisah anak-anak yang kehilangan keluarga, rumah yang hancur, dan tenaga medis yang bertahan di tengah serangan.
Sejak 2023, popularitas Saleh meningkat pesat. Dalam keterbatasan akses media internasional, ia menjadi “mata dan telinga Gaza”.
Melalui akun Instagram dan TikTok, ia menyuarakan pesan kemanusiaan: "Lihatlah kami, kami manusia seperti kalian."
Videonya tentang Hadiya Nassar, nenek Palestina berusia 80 tahun yang lebih tua dari negara Israel, mengguncang dunia. Ketika sang nenek tewas ditembak pada 2024, Saleh mengabarkan duka itu dengan air mata yang terekam jutaan kali.
Namun, pada 12 Oktober 2025, saat meliput bentrokan bersenjata antara pasukan Hamas dan milisi Doghmush di kawasan Sabra, Kota Gaza, peluru merenggut nyawanya.
Ia tewas mengenakan rompi bertuliskan "PRESS". Dunia berduka. Tagar #RIPSalehAlJafarawi dan #VoiceOfGaza menjadi trending global.
Kematian Saleh menegaskan bahwa perjuangan di Gaza tak hanya terjadi di medan perang, tetapi juga di ruang narasi digital. Ia bukan tentara, bukan politisi, hanya pemuda yang menjadikan kamera sebagai perlawanan terhadap keheningan dunia.
Meski jasad Saleh telah tiada, warisan videonya tetap hidup, menjadi saksi keberanian generasi muda Palestina yang menolak tunduk pada ketidakadilan. Saleh al-Jafarawi akan selalu dikenang sebagai suara kemanusiaan yang tak bisa dibungkam oleh peluru. (nun/avi)