Hubungi Kami
Palestina Terkini

Warga Gaza Menyambut Pulang 2.000 Tahanan Palestina dengan Air Mata dan Harapan

15 Oct 2025 0 Suka
Warga Gaza Menyambut Pulang 2.000 Tahanan Palestina dengan Air Mata dan Harapan
1 / 6
Thumbnail 1 Thumbnail 2 Thumbnail 3 Thumbnail 4 Thumbnail 5 Thumbnail 6
Ribuan warga Gaza tumpah ruah di halaman Rumah Sakit Nasser, Khan Younis, Senin (13/10/2025). Mereka datang dari berbagai penjuru Gaza, membawa bendera Palestina, bunga, dan air mata yang tak terbendung. Hari itu, mereka menyambut pulang para tahanan Palestina yang baru saja dibebaskan oleh Israel. Pembebasan ini bukan peristiwa biasa. Ia lahir dari sebuah kesepakatan besar: pertukaran tahanan dan gencatan senjata antara Hamas dan Israel—sebuah titik harapan di tengah penderitaan panjang akibat blokade dan perang yang tiada henti. Dalam kesepakatan tersebut, Israel melepaskan hampir 2.000 tahanan Palestina. Dari jumlah itu, sekitar 250 orang adalah tahanan terpidana, sementara lebih dari 1.700 lainnya adalah warga Gaza yang sebelumnya ditahan tanpa dakwaan, tanpa pengadilan, tanpa kepastian. Suasana haru bercampur bahagia tak bisa disembunyikan, seperti tampak dalam foto yang dirilis Reuters/ Stringer. Di antara kerumunan, terdengar takbir dan nyanyian perjuangan menggema. Para ibu memeluk anak-anaknya yang telah lama hilang di balik jeruji. Ayah-ayah menunduk, menangis dalam diam, seolah ingin menumpahkan seluruh duka dan rindu yang selama ini tertahan. Anak-anak berlari sambil membawa bendera, belum sepenuhnya mengerti makna kebebasan yang baru saja diraih bangsa mereka. Bagi rakyat Gaza, setiap tahanan yang kembali bukan sekadar keluarga yang pulang, melainkan bagian dari jiwa mereka sendiri yang kembali utuh. Mereka adalah simbol perlawanan yang hidup, saksi penderitaan rakyat Palestina yang tak pernah menyerah terhadap penindasan. Rumah Sakit Nasser yang biasanya menjadi tempat perawatan korban serangan, hari itu berubah menjadi panggung harapan dan kemenangan kecil di tengah luka besar. Pembebasan hampir 2.000 tahanan ini juga menjadi sinyal penting dalam upaya menuju perdamaian, betapapun rapuhnya. Ia menunjukkan bahwa di tengah segala kekerasan dan ketidakadilan, masih ada ruang untuk kompromi, untuk menghentikan sejenak derita panjang di Gaza. Namun bagi banyak warga, kebebasan ini belum sempurna. Selama tanah mereka masih terjajah dan ribuan lainnya masih dipenjara, perjuangan belum selesai. Tangis yang pecah di Khan Younis bukan hanya tangis bahagia, tapi juga tangis perlawanan—air mata yang membawa pesan bahwa rakyat Palestina akan terus bertahan, meski dunia kerap berpaling. Malam itu, langit Gaza menyala oleh kembang api sederhana yang dinyalakan anak-anak. Di antara reruntuhan dan suara azan yang berkumandang, terdengar bisikan penuh harap: semoga pembebasan ini menjadi awal dari akhir penderitaan yang panjang. Sebab, bagi mereka, setiap nyawa yang selamat dan setiap tahanan yang pulang adalah bukti bahwa harapan belum mati di bumi yang terkepung ini. (nun/avi)

Berita Terkait

Serangan Brutal Israel di Zeitoun, Anak-Anak dan Perempuan Gaza Jadi Korban
Palestina Terkini

Serangan Brutal Israel di Zeitoun, Anak-Anak dan Perempuan Gaza Jadi Korban

Tragedi kemanusiaan kembali melanda Jalur Gaza, menambah daftar panjang penderitaan rakyat Palestina...

18 Oct 2025
0
Baca Selengkapnya
Suku-Suku Palestina Bersatu Lawan Mata-mata yang Bekerjasama dengan Pendudukan Israel
Palestina Terkini

Suku-Suku Palestina Bersatu Lawan Mata-mata yang Bekerjasama dengan Pendudukan Israel

Dalam situasi penuh ketegangan dan penderitaan yang melanda Jalur Gaza, suara persatuan muncul dari ...

17 Oct 2025
0
Baca Selengkapnya
Tokoh Palestina Sebut Deal of the Century Sebagai Kelanjutan Penjajahan
Palestina Terkini

Tokoh Palestina Sebut Deal of the Century Sebagai Kelanjutan Penjajahan

Dalam perkembangan terbaru isu Timur Tengah, tokoh politik Palestina Dr. Mustafa Barghouti menyampai...

16 Oct 2025
0
Baca Selengkapnya