Hubungi Kami
Palestina Terkini

Inilah Poin Poin Isi Dokumen Jaminan Sharm el-Sheikh di KTT Perdamaian Gaza

14 Oct 2025 0 Suka
Inilah Poin Poin Isi Dokumen Jaminan Sharm el-Sheikh di KTT Perdamaian Gaza
1 / 2
Thumbnail 1 Thumbnail 2
Pertemuan puncak internasional Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza di Sharm el-Sheikh, Mesir, pada Senin kemarin (13/10/2025) menjadi tonggak penting dalam upaya dunia mengakhiri perang di Jalur Gaza dan menegakkan perdamaian abadi di Timur Tengah. Dalam forum yang dihadiri oleh pemimpin Amerika Serikat, Mesir, Qatar, Turki, dan termasuk Indonesia itu, para pihak menandatangani dokumen jaminan komprehensif yang menegaskan komitmen untuk menyelesaikan konflik di masa mendatang melalui dialog dan diplomasi, bukan dengan kekerasan atau perang berkepanjangan. Isi dokumen tersebut menekankan bahwa para penandatangan berjanji untuk “berupaya menyelesaikan konflik di masa depan melalui dialog dan negosiasi diplomatik, bukan melalui kekerasan atau konflik berkepanjangan.” Pernyataan itu mencerminkan kesadaran bersama bahwa kawasan Timur Tengah tidak mampu lagi menanggung siklus perang, negosiasi mandek, dan implementasi perjanjian yang hanya bersifat parsial. Gedung Putih merilis isi resmi dari Dokumen Jaminan Sharm el-Sheikh setelah penandatanganan “Perjanjian Gencatan Senjata Gaza.” Dokumen tersebut memuat seruan untuk “mendorong perdamaian dan kesejahteraan” di kawasan, serta menyambut baik komitmen tulus semua pihak dalam melaksanakan perjanjian damai yang disebut sebagai langkah bersejarah dalam mengakhiri lebih dari dua tahun penderitaan dan kehilangan di Gaza. Para pemimpin juga menegaskan dukungan terhadap upaya Presiden AS Donald Trump dalam memediasi gencatan senjata dan memfasilitasi perdamaian abadi. “Kami berkomitmen untuk bekerja sama dalam melaksanakan perjanjian ini demi menjamin perdamaian, keamanan, stabilitas, dan kesempatan bagi seluruh rakyat di kawasan ini, termasuk Palestina dan Israel,” bunyi pernyataan dalam dokumen tersebut yang dikutip surat kabar Turki, Yeni Safak. Dalam naskah itu, para pemimpin menegaskan bahwa “perdamaian abadi adalah perdamaian di mana warga Palestina dan Israel dapat sejahtera dengan menjamin hak asasi manusia, melindungi keamanan, dan menjaga martabat mereka.” Dokumen juga menekankan bahwa kemajuan sejati hanya dapat dicapai melalui kerja sama dan dialog berkelanjutan antarpemerintah dan antar masyarakat. Selain aspek politik, isi perjanjian juga menggarisbawahi nilai kemanusiaan dan moral, yakni upaya untuk membangun kawasan yang menjunjung toleransi, martabat, dan kesempatan yang sama bagi setiap manusia tanpa diskriminasi berdasarkan ras, agama, atau etnis. Penandatangan bertekad untuk memberantas ekstremisme dan radikalisme dalam segala bentuknya, serta memperkuat hubungan regional demi stabilitas global. KTT yang dikenal dengan sebutan “KTT Perdamaian Sharm el-Sheikh” dipimpin oleh Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dan Presiden AS Donald Trump, serta dihadiri oleh lebih dari 30 pemimpin dunia termasuk Presiden Prabowo Subianto. Di antara mereka terdapat Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Raja Abdullah II dari Yordania, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan sejumlah kepala pemerintahan Eropa dan Timur Tengah lainnya. Perjanjian yang lahir dari pertemuan tersebut meliputi gencatan senjata permanen, pertukaran tahanan, penyaluran bantuan kemanusiaan ke Gaza, serta pembentukan pemerintahan transisi Palestina. Kesepakatan ini diharapkan menjadi pijakan menuju rekonstruksi Gaza dan kebangkitan proses perdamaian yang lebih menyeluruh. Dalam bagian akhir Dokumen Jaminan Sharm el-Sheikh, tertulis: “Demi kehormatan, martabat, dan kesempatan yang sama bagi semua, kami berjanji untuk menciptakan kawasan tempat orang dapat mengejar aspirasi mereka demi perdamaian, keamanan, dan kesejahteraan ekonomi tanpa diskriminasi berdasarkan ras, agama, warna kulit, atau asal etnis... Kami berkomitmen untuk melaksanakan dan menjaga komitmen ini, serta meletakkan fondasi regional yang akan memungkinkan generasi mendatang untuk bergerak maju menuju masa depan yang damai.” Dokumen tersebut ditandatangani oleh Donald J. Trump (Presiden Amerika Serikat), Abdel Fattah el-Sisi (Presiden Mesir), Tamim bin Hamad Al Thani (Emir Qatar), dan Recep Tayyip Erdogan (Presiden Turki), sebagai simbol komitmen baru dunia untuk perdamaian abadi di Timur Tengah. (nun/avi)

Berita Terkait

Serangan Brutal Israel di Zeitoun, Anak-Anak dan Perempuan Gaza Jadi Korban
Palestina Terkini

Serangan Brutal Israel di Zeitoun, Anak-Anak dan Perempuan Gaza Jadi Korban

Tragedi kemanusiaan kembali melanda Jalur Gaza, menambah daftar panjang penderitaan rakyat Palestina...

18 Oct 2025
0
Baca Selengkapnya
Suku-Suku Palestina Bersatu Lawan Mata-mata yang Bekerjasama dengan Pendudukan Israel
Palestina Terkini

Suku-Suku Palestina Bersatu Lawan Mata-mata yang Bekerjasama dengan Pendudukan Israel

Dalam situasi penuh ketegangan dan penderitaan yang melanda Jalur Gaza, suara persatuan muncul dari ...

17 Oct 2025
0
Baca Selengkapnya
Tokoh Palestina Sebut Deal of the Century Sebagai Kelanjutan Penjajahan
Palestina Terkini

Tokoh Palestina Sebut Deal of the Century Sebagai Kelanjutan Penjajahan

Dalam perkembangan terbaru isu Timur Tengah, tokoh politik Palestina Dr. Mustafa Barghouti menyampai...

16 Oct 2025
0
Baca Selengkapnya