Hubungi Kami
Palestina Terkini

Satu Anak Tewas atau Terluka Setiap 17 Menit di Gaza, UNICEF: “Ini Tidak Bisa Diterima”

08 Oct 2025 0 Suka
Satu Anak Tewas atau Terluka Setiap 17 Menit di Gaza, UNICEF: “Ini Tidak Bisa Diterima”
Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) kembali menyoroti dampak kemanusiaan yang mengerikan akibat konflik berkepanjangan di Gaza. Dalam laporan terbarunya pada Selasa (7/10) seperti dilansir kantor berita Xinhua, lembaga tersebut mengungkapkan kondisi kritis yang menimpa anak-anak Palestina, terutama akibat minimnya perlindungan dan akses terhadap layanan kesehatan dasar di tengah situasi perang yang belum berakhir. Juru Bicara UNICEF Ricardo Pires menyampaikan dalam konferensi pers di Jenewa, Swiss, bahwa rata-rata satu anak tewas atau terluka setiap 17 menit di Gaza. Ia menggambarkan temuan ini sebagai kenyataan yang “tidak bisa diterima” dan “mencengangkan”, menandakan bahwa anak-anak menjadi korban utama dalam konflik yang sudah berlangsung selama dua tahun. Menurut Pires, lebih dari 61.000 anak dilaporkan tewas atau cacat sejak pertempuran dimulai. Pires menegaskan bahwa anak-anak di Gaza tidak hanya kehilangan nyawa dan anggota tubuh, tetapi juga mengalami penderitaan mendalam dalam aspek mental dan emosional. Mereka, katanya, “menderita dalam tubuh dan pikiran mereka untuk waktu yang terlalu lama,” dan kini hidup dengan trauma berat setelah menyaksikan kekerasan yang seharusnya tidak pernah dialami oleh seorang anak. Kondisi kesehatan di Gaza turut memperburuk situasi. Pires mengungkapkan, satu dari setiap lima anak di wilayah itu lahir prematur. Namun, keterbatasan fasilitas kesehatan membuat banyak bayi baru lahir tidak dapat bertahan hidup. Ia menuturkan, sebagian bayi bahkan terpaksa berbagi masker oksigen karena rumah sakit kekurangan peralatan medis yang layak. UNICEF menyatakan timnya di Gaza masih berupaya keras untuk menyelamatkan bayi-bayi prematur yang berada dalam kondisi kritis. Mereka menunggu izin untuk mengevakuasi peralatan penting seperti inkubator dan ventilator dari wilayah utara Jalur Gaza. Pires mengatakan, tim UNICEF berhasil memindahkan sejumlah bayi ke fasilitas lain setelah rumah sakit tempat mereka dirawat harus dievakuasi, tetapi belum mendapat persetujuan untuk memindahkan inkubator. “Kami berhasil memindahkan bayi-bayi tersebut ke fasilitas lain ketika rumah sakit tempat mereka dirawat harus dievakuasi, tetapi kami belum berhasil memindahkan inkubator... sejauh ini ditolak,” ujarnya. Situasi ini menggambarkan penderitaan ganda bagi anak-anak dan bayi di Gaza — korban langsung dari kekerasan bersenjata sekaligus korban tidak langsung akibat keruntuhan sistem kesehatan. UNICEF menegaskan bahwa setiap menit yang berlalu tanpa solusi kemanusiaan berarti hilangnya lebih banyak nyawa anak-anak yang tidak berdosa. (ain/avi)

Berita Terkait

Serangan Brutal Israel di Zeitoun, Anak-Anak dan Perempuan Gaza Jadi Korban
Palestina Terkini

Serangan Brutal Israel di Zeitoun, Anak-Anak dan Perempuan Gaza Jadi Korban

Tragedi kemanusiaan kembali melanda Jalur Gaza, menambah daftar panjang penderitaan rakyat Palestina...

18 Oct 2025
0
Baca Selengkapnya
Suku-Suku Palestina Bersatu Lawan Mata-mata yang Bekerjasama dengan Pendudukan Israel
Palestina Terkini

Suku-Suku Palestina Bersatu Lawan Mata-mata yang Bekerjasama dengan Pendudukan Israel

Dalam situasi penuh ketegangan dan penderitaan yang melanda Jalur Gaza, suara persatuan muncul dari ...

17 Oct 2025
0
Baca Selengkapnya
Tokoh Palestina Sebut Deal of the Century Sebagai Kelanjutan Penjajahan
Palestina Terkini

Tokoh Palestina Sebut Deal of the Century Sebagai Kelanjutan Penjajahan

Dalam perkembangan terbaru isu Timur Tengah, tokoh politik Palestina Dr. Mustafa Barghouti menyampai...

16 Oct 2025
0
Baca Selengkapnya