Survei: Mayoritas Warga AS Dukung Palestina dan Tolak Bantuan Tambahan ke Israel
02 Oct 2025
0 Suka

Dinamika opini publik Amerika Serikat terhadap konflik di Gaza menunjukkan perubahan signifikan.
Dalam kurun hampir dua tahun sejak dimulainya perang yang menimbulkan dampak besar terhadap warga sipil Palestina, pandangan masyarakat Amerika kian beralih.
Jika sebelumnya dukungan terhadap Israel cenderung dominan, kini survei terbaru menunjukkan kecenderungan berbeda.
Menurut survei The New York Times dan Siena College yang dirilis pekan ini, untuk pertama kalinya sejak pengukuran dilakukan pada 1998, lebih banyak warga Amerika yang menyatakan simpati kepada Palestina (35 persen) dibandingkan dengan Israel (34 persen).
Hasil ini menandai perubahan arah pandangan yang cukup bersejarah, mengingat selama puluhan tahun Israel selalu menjadi pihak yang lebih banyak mendapat dukungan publik Amerika.
Survei tersebut juga menyoroti penolakan mayoritas responden terhadap tambahan bantuan militer maupun ekonomi dari Amerika Serikat kepada Israel.
Pandangan ini mencerminkan meningkatnya keraguan masyarakat terhadap efektivitas dan moralitas dukungan berkelanjutan kepada negara sekutu lama Washington tersebut.
Sekitar enam dari sepuluh responden menilai Israel seharusnya mengakhiri perang, bahkan jika hal itu dilakukan sebelum seluruh sandera Israel dibebaskan atau Hamas benar-benar dilumpuhkan.
Pandangan ini memperlihatkan tekanan publik agar konflik segera berakhir, dengan pertimbangan dampak kemanusiaan yang lebih luas.
Lebih lanjut, sebanyak 40 persen responden percaya bahwa Israel secara sengaja membunuh warga sipil di Gaza. Angka ini hampir dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan persepsi publik pada 2023.
Peningkatan persepsi ini memperlihatkan bahwa opini publik Amerika semakin terpengaruh oleh laporan-laporan dan tayangan yang menggambarkan situasi kemanusiaan di lapangan.
Kesenjangan generasi juga sangat terlihat dalam survei tersebut. Dari kalangan pemilih berusia di bawah 30 tahun, tujuh dari sepuluh menyatakan menolak tambahan bantuan untuk Israel. Generasi muda cenderung lebih kritis terhadap kebijakan luar negeri Amerika yang dianggap membiarkan penderitaan sipil berlarut.
Pergeseran ini bahkan lebih jelas di kalangan pendukung Partai Demokrat. Dari kelompok ini, 54 persen menyatakan simpati lebih besar kepada Palestina, sedangkan hanya 13 persen yang berpihak kepada Israel. Angka tersebut memperlihatkan jurang politik yang semakin lebar antara kubu Demokrat dan kebijakan tradisional Amerika yang selama ini cenderung pro-Israel.
Sejak lama, kebijakan luar negeri Amerika Serikat terhadap Timur Tengah menjadi topik yang sarat perdebatan. Namun, hasil jajak pendapat terbaru ini memberi gambaran baru tentang arah pandangan masyarakat yang kemungkinan dapat memengaruhi langkah politik di Washington ke depan.
Dengan semakin menurunnya tingkat dukungan publik terhadap Israel, tekanan terhadap pemerintah Amerika Serikat juga berpotensi meningkat, baik dari kalangan masyarakat sipil maupun dari kelompok politik tertentu.
Survei The New York Times dan Siena College ini menandai momentum penting dalam sejarah opini publik Amerika terhadap konflik yang belum menemukan jalan damai tersebut. (ain/avi)