Netanyahu Bahas Akhir Perang, Serangan Israel Justru Tingkatkan Jumlah Korban Rakyat Palestina
30 Sep 2025
0 Suka

Kekerasan kembali mewarnai Jalur Gaza. Selama 24 jam terakhir, setidaknya 50 orang dilaporkan tewas, termasuk anak-anak, akibat serangan udara Israel.
Selain itu, sedikitnya 184 warga mengalami luka-luka. Lonjakan korban ini menambah panjang daftar penderitaan warga sipil di tengah situasi perang yang tak kunjung reda.
Kepulan asap besar terlihat membubung ke langit pada Senin, 29 September 2025, usai serangan di kawasan Widi Gaza, dekat garis pantai.
Asap tersebut terlihat jelas bahkan dari lokasi pengungsian yang dipenuhi ribuan warga. Saksi mata melaporkan suara ledakan keras yang mengguncang area sekitar. Situasi ini menambah kepanikan di kalangan warga yang telah berbulan-bulan hidup dalam kondisi serba terbatas.
Serangan tersebut terjadi ketika wacana perundingan untuk mengakhiri konflik masih terus bergulir. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan akan membicarakan rencana penghentian perang dengan pendukung utamanya. Namun, pernyataan itu hadir bersamaan dengan meningkatnya serangan, sehingga menimbulkan pertanyaan terkait arah dan hasil dari upaya diplomasi tersebut.
Berdasarkan laporan terbaru, jumlah korban jiwa di pihak Palestina kini mencapai 66.055 orang sejak pecahnya konflik. Angka ini terus bertambah setiap harinya seiring operasi militer yang masih berlangsung di berbagai titik.
Sementara itu, rumah sakit di Gaza kembali kewalahan menangani gelombang korban yang datang silih berganti. Kondisi fasilitas kesehatan semakin memburuk akibat keterbatasan obat-obatan, pasokan listrik, dan peralatan medis.
Di tengah ketegangan, masyarakat internasional masih menyerukan gencatan senjata permanen agar penderitaan sipil dapat dihentikan. Namun, dinamika politik di lapangan membuat solusi damai sulit dicapai. Perundingan yang dikabarkan akan dibahas oleh Israel menjadi sorotan, meski implementasi nyata dari rencana tersebut belum terlihat.
Serangan di Widi Gaza menjadi potret nyata bagaimana eskalasi serangan penjajah menimpa masyarakat sipil yang tidak berdaya. Anak-anak, perempuan, dan lansia kerap menjadi kelompok paling rentan dalam setiap gelombang kekerasan. Ledakan di kawasan pesisir itu menjadi bagian dari rentetan serangan yang menambah panjang derita penduduk Gaza.
Hingga kini, gempuran udara masih dilaporkan terus berlangsung di sejumlah titik. Kepulan asap yang membumbung tinggi ke angkasa menjadi simbol kehancuran yang terus berulang. Sementara itu, ribuan keluarga kembali kehilangan tempat tinggal dan mencari perlindungan di lokasi-lokasi pengungsian yang semakin padat.
Dengan jumlah korban yang terus meningkat dan penderitaan warga yang semakin parah, pendudukan di Gaza kembali menegaskan urgensi penyelesaian konflik yang berlandaskan pada kemanusiaan. Data yang terus bertambah dari hari ke hari menjadi catatan penting mengenai dampak serius yang ditanggung masyarakat sipil. (ain/avi)