Sembilan Anak Palestina Gugur dalam Serangan Udara Israel di Gaza
25 Sep 2025
0 Suka

Tragedi kemanusiaan kembali melanda Jalur Gaza setelah serangan udara intensif yang dilakukan tentara Israel pada Rabu (24/9/2025) dini hari waktu setempat. Insiden tersebut menewaskan 42 orang dan melukai banyak warga sipil, dengan sembilan anak-anak termasuk di antara korban jiwa.
Fakta ini menegaskan tingginya dampak serangan terhadap kelompok rentan, terutama perempuan dan anak-anak, yang tidak memiliki perlindungan dalam situasi konflik bersenjata.
Tim Pertahanan Sipil Gaza melaporkan bahwa dari total korban, 22 orang meninggal dunia di kawasan Al-Daraj, Kota Gaza.
"Sembilan anak-anak dan enam wanita berada di antara korban jiwa," ungkap pernyataan resmi tim tersebut seperti dikutip dari kantor berita Anadolu Agency.
Serangan tersebut menargetkan warga sipil yang sedang mengungsi, sehingga meningkatkan jumlah korban luka yang signifikan di wilayah tersebut.
Dua orang lainnya juga tewas setelah sebuah tempat tinggal di kawasan yang sama dibombardir, menurut keterangan sumber medis kepada kantor berita Anadolu.
Selain Al-Daraj, beberapa wilayah lain di Kota Gaza turut menjadi sasaran. Di permukiman Sabra, lima orang dilaporkan tewas, sementara sejumlah lainnya menderita luka-luka.
Di kawasan Al-Ramla, seorang warga sipil juga meninggal akibat serangan. Serangan di Tel Hawa menargetkan kendaraan yang mengangkut warga Palestina yang kehilangan tempat tinggalnya, mengakibatkan dua orang tewas dan beberapa lainnya terluka.
Kekerasan tersebut terjadi di tengah pengumuman militer Israel yang menyatakan akan meningkatkan operasi darat di Kota Gaza sejak 21 September.
Operasi berskala besar itu, yang dimulai pada 11 Agustus, merupakan bagian dari rencana pemerintah Israel untuk secara bertahap menduduki Jalur Gaza. Langkah ini menandai eskalasi baru dalam konflik yang telah berlangsung sejak tahun lalu.
Serangan juga menghantam wilayah Gaza tengah. Dua rumah di kamp pengungsi Nuseirat menjadi target, menewaskan lima warga Palestina dan melukai banyak orang, termasuk perempuan dan anak-anak.
Di Rafah, wilayah paling selatan Gaza, lima warga sipil dilaporkan tewas ketika mencari bantuan di dekat lokasi distribusi. Peristiwa ini menambah daftar panjang korban sipil yang tewas di tengah kondisi kemanusiaan yang semakin memburuk.
Data terbaru menunjukkan, sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 65.300 warga Palestina di Gaza. Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.
Pengeboman yang berulang kali dilakukan telah mengubah daerah kantong itu menjadi wilayah yang tak layak huni. Kehancuran infrastruktur, kelaparan yang meluas, serta penyebaran penyakit menambah penderitaan warga sipil yang masih bertahan di Gaza.
Rangkaian peristiwa ini menggambarkan eskalasi kekerasan yang terus berlanjut dan menimbulkan dampak kemanusiaan serius, khususnya terhadap anak-anak yang seharusnya terlindungi dari imbas konflik. (ain/avi)