Gelombang Pengakuan Palestina Meluas, Portugal Ikut Ambil Bagian
20 Sep 2025
0 Suka

Gelombang pengakuan internasional terhadap Palestina semakin meluas. Salah satu langkah terbaru datang dari Portugal yang secara resmi memutuskan mengakui Negara Palestina.
Surat kabar Portugal, Correio da Manha, melaporkan bahwa Perdana Menteri (PM) Portugal Luis Montenegro telah berkonsultasi dengan presiden dan parlemen sebelum memfinalisasi keputusan tersebut.
Hal ini menandai berakhirnya perdebatan selama hampir 15 tahun di parlemen negara Eropa Barat tersebut. Proposal pengakuan Palestina pertama kali diajukan oleh partai politik Blok Kiri pada tahun 2011.
Kementerian Luar Negeri Portugal melalui pernyataan resminya mengonfirmasi bahwa pengakuan tersebut akan berlaku pada Minggu, 21 September 2025.
Tanggal itu bertepatan sehari sebelum berlangsungnya konferensi tingkat tinggi tentang kenegaraan Palestina di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) di New York.
“Kementerian Luar Negeri mengonfirmasi bahwa Portugal akan mengakui negara Palestina,” demikian pernyataan resmi yang dikutip dari laman kementerian, Sabtu (20/9).
Dalam pernyataan yang sama disebutkan bahwa deklarasi pengakuan resmi dijadwalkan berlangsung sebelum konferensi tingkat tinggi di PBB.
Langkah Portugal ini menambah daftar negara yang mengambil keputusan serupa. Sebelumnya, Australia, Kanada, Prancis, dan Inggris telah menyatakan dukungan untuk mengakui Palestina sebagai negara. Perkembangan ini terjadi di tengah meningkatnya perhatian internasional terhadap konflik yang berkepanjangan di Gaza.
Pengumuman tersebut muncul hanya beberapa hari setelah laporan penting Perserikatan Bangsa-Bangsa menyimpulkan bahwa operasi militer Israel di Gaza mengandung unsur genosida.
Data yang dihimpun sejak Oktober 2023 mencatat sedikitnya 65.141 orang tewas dan 165.925 lainnya mengalami luka-luka akibat serangan Israel. Selain itu, ribuan orang diyakini masih tertimbun di bawah reruntuhan bangunan.
Sementara itu, dukungan terhadap pengakuan Palestina semakin meluas di kawasan Eropa. Pada Jumat (19/9), seorang penasihat Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan bahwa sejumlah negara termasuk Andorra, Australia, Belgia, Luksemburg, Malta, dan San Marino berencana mengakui Palestina bersama Prancis dalam pertemuan tingkat tinggi di New York pada Senin mendatang.
Kanada dan Inggris juga telah mengumumkan niat serupa. Dengan demikian, mereka akan bergabung dengan sekitar 147 negara atau 75 persen anggota PBB yang sudah memberikan pengakuan resmi terhadap Palestina per April 2025.
Namun, langkah-langkah ini mendapat penentangan keras dari Israel dan Amerika Serikat. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, menilai keputusan pengakuan tersebut sebagai langkah yang “sembrono”.
Ia menyatakan bahwa kebijakan tersebut hanya akan mendukung propaganda Hamas, sekaligus memperburuk dinamika politik di kawasan.
Keputusan Portugal menambah bobot dukungan global terhadap aspirasi rakyat Palestina. Dengan semakin banyaknya negara yang bergabung dalam pengakuan ini, isu kenegaraan Palestina kembali menjadi salah satu topik utama dalam agenda diplomatik internasional, khususnya menjelang forum Majelis Umum PBB yang akan membahas status Palestina secara lebih luas.