Hari-Hari Genting di Gaza, Jurnalis Gugur dan Warga Terperangkap Kepungan
03 Dec 2025
0 Suka
Penguatan laporan kemanusiaan kembali menjadi sorotan di Jalur Gaza ketika eskalasi serangan terus berlanjut meski gencatan senjata masih berlaku. Di tengah rangkaian insiden tersebut, otoritas darurat setempat menegaskan perlunya perhatian serius terhadap keselamatan warga sipil yang terdampak langsung. Dalam konteks itu, keterangan Pertahanan Sipil Gaza menjadi titik pijak penting untuk memahami skala penyelamatan yang berlangsung di lapangan.
Pertahanan Sipil Gaza melaporkan bahwa tim penyelamat mengevakuasi lima warga yang terluka dari area Persimpangan Al-Sanafir, terdiri atas dua perempuan dan dua anak-anak.
“Puluhan keluarga berhasil dievakuasi setelah dikepung tank dan drone Israel di permukiman Al-Tuffah,” demikian pernyataan lembaga tersebut yang menandai kondisi genting yang dialami penduduk sipil. Laporan ini menjadi gambaran awal atas operasi kemanusiaan yang terus berlangsung di tengah tekanan militer.
Situasi serupa juga terjadi di wilayah lain yang hingga kini masih berada dalam jangkauan operasi Israel. Serangan drone terhadap sejumlah rumah di sekitar Persimpangan Al-Sanafir memicu kebakaran di lingkungan padat penduduk yang terletak di timur permukiman Al-Tuffah.
Wilayah tersebut termasuk dalam area yang diperluas Israel di sepanjang Garis Hijau, sehingga lebih dari separuh—53%—territori Gaza kini berada di bawah kendali militer. Kondisi ini menimbulkan peningkatan risiko bagi warga yang kian kehilangan ruang aman.
Di Khan Younis, serangan yang melibatkan pesawat tak berawak kembali memakan korban dari kalangan jurnalis. Seorang jurnalis foto Palestina, Mahmoud Essam Wadi, dilaporkan tewas setelah drone Israel menyerang kawasan pusat kota pada Selasa.
Dalam insiden yang sama, jurnalis Mohammed Abdel Fattah Mohammed Islih, berusia 40 tahun, mengalami luka akibat pecahan peluru. Peristiwa ini menambah daftar panjang jurnalis yang menjadi sasaran langsung maupun tidak langsung serangan selama periode gencatan senjata.
Sumber medis sebelumnya telah mengonfirmasi kematian Shaker Atef Al-Awawda dari kamp pengungsi Al-Bureij. Ia menjadi korban serangan quadcopter di bagian timur kamp tersebut pada Selasa pagi.
Di Kota Gaza, seorang pemuda juga dilaporkan terluka akibat serangan drone Israel. Dalam insiden terpisah di wilayah timur kota, lima warga berhasil dievakuasi dan puluhan keluarga diselamatkan dari kepungan pasukan Israel.
Pada saat yang sama, intensitas serangan meningkat di berbagai titik lain. Kendaraan militer Israel dilaporkan melepaskan tembakan di timur Khan Younis. Artileri Israel menggempur kawasan timur kota, sementara jet tempur Israel melancarkan serangan intensif di wilayah timur Khan Younis dan membombardir Kota Rafah di bagian selatan Gaza pada Selasa pagi.
Rentetan serangan yang berlangsung selama 53 hari berturut-turut sejak dimulainya gencatan senjata telah mengakibatkan jumlah korban yang signifikan. Data menunjukkan 359 warga Palestina tewas—sebagian besar anak-anak, perempuan, dan lansia—dan 903 lainnya mengalami luka.
Komunitas internasional terus menyampaikan kecaman terhadap serangan Israel yang dinilai melanggar hukum humaniter internasional, mengancam keselamatan jurnalis, dan menempatkan warga sipil, termasuk anak-anak, dalam risiko tinggi. Meski demikian, hingga kini belum terdapat mekanisme perlindungan efektif yang mampu menghentikan rangkaian pelanggaran tersebu. (nun/avi)