Gaza dan Quds Utara Dilanda Kekerasan Baru, Korban Sipil Terus Berjatuhan
10 Nov 2025
0 Suka
Perkembangan situasi di Palestina kembali menunjukkan eskalasi yang signifikan. Laporan dari berbagai sumber lokal dan regional menegaskan bahwa kondisi keamanan di sejumlah wilayah Palestina terus memburuk meskipun terdapat deklarasi gencatan senjata.
Realitas serangan berulang, korban sipil yang terus berjatuhan, serta terbatasnya akses penyelamatan mencerminkan kompleksitas situasi yang dihadapi masyarakat Gaza dan Quds pada pertengahan November 2025.
Di antara laporan yang muncul, reportase Al-Mayadeen menjadi salah satu rujukan dalam memahami perkembangan di Quds utara. Media tersebut melaporkan adanya serangan pasukan Zionis terhadap sejumlah pemuda Palestina di kota Al-Ram, wilayah yang termasuk dalam kawasan Quds utara yang diduduki.
Menurut laporan itu, pasukan Zionis menembakkan gas air mata ke arah para pemuda Palestina. Peristiwa ini menambah daftar panjang insiden kekerasan yang terjadi di wilayah pendudukan, di tengah situasi yang sudah semakin tegang akibat operasi militer di Gaza.
Sementara itu, kondisi di Jalur Gaza kembali menunjukkan peningkatan jumlah korban jiwa. Mengutip laporan Mehr dari Palestine Today, Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza menyampaikan dalam pernyataan resmi bahwa tujuh jenazah korban serangan Israel telah dikirim ke rumah sakit dalam dua puluh empat jam terakhir pada Senin, 10 November 2025.
Kementerian tersebut menyebut bahwa korban-korban lain masih terjebak di bawah reruntuhan maupun di jalanan, sementara tim penyelamat mengalami kendala besar dalam melakukan evakuasi.
Dijelaskan bahwa upaya penyelamatan terhambat oleh pengeboman yang terus berlangsung, kerusakan alat pendukung medis dan teknis, serta situasi keamanan yang tidak memungkinkan tim penyelamat melakukan operasi secara optimal. Kondisi ini memperburuk dampak kemanusiaan yang ditimbulkan oleh operasi militer yang terus berlanjut.
Sejak gencatan senjata diberlakukan di Jalur Gaza, rezim Zionis Israel disebut telah melanggar kesepakatan tersebut dalam berbagai kesempatan.
Laporan resmi menyebutkan bahwa sebanyak 241 warga Palestina telah gugur dalam rentang pelanggaran gencatan senjata tersebut, sementara 619 lainnya mengalami luka-luka akibat serangan yang terjadi setelah perjanjian gencatan diberlakukan.
Angka ini menunjukkan bahwa kekerasan masih berlangsung intens meskipun terdapat kesepakatan untuk menghentikan operasi militer.
Serangan di Gaza timur dilaporkan tetap berlanjut. Media Palestina menyebut bahwa wilayah-wilayah di bagian timur Jalur Gaza kembali menjadi sasaran serangan udara dan artileri berskala besar.
Selain itu, pasukan Zionis juga dilaporkan menargetkan sebuah area di timur laut Khan Yunis melalui serangan artileri. Serangan-serangan ini memperlihatkan bahwa wilayah-wilayah pemukiman dan area sekitar Gaza tetap menjadi titik panas konfrontasi.
Rangkaian laporan ini menggambarkan kondisi lapangan yang masih jauh dari stabil. Situasi di Al-Ram, Gaza timur, dan Khan Yunis menunjukkan bahwa kekerasan tidak hanya terjadi pada satu titik, tetapi tersebar di berbagai wilayah, menimbulkan dampak mendalam bagi warga sipil Palestina yang berada dalam situasi rentan. (nun/avi)