Warga Palestina Terhalang Akses Setelah Kebakaran Meluas di Wadi Yusuf
05 Nov 2025
0 Suka
Serangan terbaru terhadap lahan pertanian Palestina kembali terjadi di wilayah Tepi Barat, menandai eskalasi kekerasan dan perampasan tanah yang terus berulang di kawasan pendudukan.
Kantor berita Palestina, WAFA, melaporkan bahwa pada Selasa (4/11/2025) malam, sekelompok besar penjajah Israel dengan dukungan penuh pasukan pendudukan membakar lahan yang luas di wilayah Wadi Yasuf, utara Desa Al-Lubban ash-Sharqiya, selatan Nablus. Insiden ini mengakibatkan penduduk setempat terhalang untuk mendekati lokasi kebakaran dan tidak dapat menilai tingkat kerusakan yang terjadi di area pertanian mereka.
Menurut keterangan yang dikutip WAFA dari sumber lokal, penjajah datang dalam jumlah besar dan melakukan pembakaran secara terorganisir dengan perlindungan militer Israel. Api yang menjalar cepat di kawasan perbukitan membuat warga tidak dapat memadamkan kobaran api maupun menyelamatkan tanaman pertanian yang menjadi sumber utama penghidupan. Kejadian ini menambah daftar panjang praktik pembumihangusan terhadap tanah pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi warga desa.
Wadi Yasuf merupakan wilayah agraris penting yang selama bertahun-tahun menjadi sasaran kebijakan kolonial Israel. Wilayah ini terletak di antara Nablus dan Salfit, dan dikenal dengan lahan suburnya yang ditanami pohon zaitun.
Dalam sepekan terakhir, kawasan ini dilaporkan telah menjadi lokasi pembangunan jalan kolonial baru oleh otoritas pendudukan, yang memotong lahan milik warga Palestina dan menghubungkannya dengan permukiman ilegal terdekat. Akses warga ke lahan pertanian mereka kini semakin terbatas karena perluasan tersebut.
Menurut laporan WAFA, pembakaran di Wadi Yasuf tidak dapat dilepaskan dari rangkaian tindakan agresif yang berlangsung sebelumnya. Beberapa hari sebelum peristiwa ini, pasukan pendudukan Israel bersama kelompok penjajah dari permukiman kolonial Kfar Tapuach telah melakukan penggusuran besar-besaran terhadap warga di sekitar Yasuf dan Iskaka, timur Salfit. Permukiman Kfar Tapuach sendiri dibangun secara ilegal di atas tanah milik warga Palestina, dan telah menjadi titik ketegangan yang berulang antara penduduk lokal dengan kelompok pemukim.
Sumber-sumber lokal menuturkan bahwa sejak awal November, aktivitas penjajah di kawasan utara Tepi Barat meningkat signifikan. Mereka kerap melakukan patroli malam dan menyerang lahan pertanian, terutama menjelang musim panen zaitun yang seharusnya menjadi momen penting bagi ekonomi desa. Aksi pembakaran seperti yang terjadi di Wadi Yasuf juga berdampak ekologis serius, karena menghancurkan ekosistem lahan dan mengancam kelestarian tanaman endemik Palestina yang tumbuh di kawasan itu.
Peristiwa di Wadi Yasuf memperlihatkan pola kekerasan struktural yang berulang terhadap komunitas agraris Palestina. Pembakaran lahan, pembangunan jalan kolonial, dan penggusuran sistematis merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk menguasai wilayah dan menghapus keberadaan sosial-ekonomi masyarakat lokal.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari otoritas Israel mengenai insiden pembakaran tersebut, sementara warga Al-Lubban ash-Sharqiya masih berupaya menilai kerugian yang dialami dan mencari bantuan untuk memulihkan lahan yang terbakar. (nun/avi)