Hubungi Kami
Palestina Terkini

64.000 Tewas dan 58.000 Kehilangan Orangtua, UNICEF Serukan Penyelamatan Anak anak Gaza

27 Oct 2025 0 Suka
64.000 Tewas dan 58.000 Kehilangan Orangtua, UNICEF Serukan Penyelamatan Anak anak Gaza
Laporan terbaru Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) kembali menyoroti dampak kemanusiaan yang parah terhadap anak-anak di Jalur Gaza. Organisasi ini mencatat bahwa lebih dari 64.000 anak telah tewas atau terluka sejak awal perang, sementara 58.000 anak kehilangan orang tua mereka. Data tersebut menggambarkan skala penderitaan yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah yang kini disebut sebagai tempat paling berbahaya di dunia bagi anak-anak. Dalam laporan yang dirilis pada Minggu (26/10/2025), UNICEF menyebut kondisi di Gaza sebagai “penilaian yang mengejutkan” atas krisis kemanusiaan yang berkepanjangan. Direktur Regional UNICEF untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Edouard Beigbeder, menjelaskan bahwa organisasinya tengah berpacu dengan waktu menghadapi ancaman kelaparan yang meningkat. Ia menyerukan pembukaan penuh seluruh penyeberangan untuk memastikan bantuan kemanusiaan dapat masuk tanpa hambatan. “Gencatan senjata baru-baru ini memberikan secercah harapan bagi kelangsungan hidup anak-anak,” ujar Beigbeder. “Namun bantuan yang masuk masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.” Ia menambahkan bahwa UNICEF terus memperluas program gizi darurat dan memperkuat fasilitas kesehatan yang hampir lumpuh total akibat blokade dan serangan udara yang berkepanjangan. Kerusakan luas pada infrastruktur dasar telah menghancurkan sistem pendukung kehidupan di Gaza. UNICEF menegaskan, sekitar satu juta anak kini hidup dalam kondisi yang tidak manusiawi—tanpa cukup makanan, air bersih, atau layanan kesehatan yang layak. Dalam laporannya, UNICEF menyatakan bahwa “kata-kata dan angka tidak mampu menggambarkan tingkat penderitaan anak-anak Gaza,” serta memperingatkan bahwa dampak psikologis dan sosial dari perang ini akan terasa hingga generasi mendatang. Selain menangani kebutuhan darurat, UNICEF juga berupaya memulihkan akses pendidikan di tengah kehancuran. Hingga kini, lebih dari 100.000 anak berhasil kembali ke sekolah, sementara sekitar 650.000 anak lainnya masih menunggu kesempatan yang sama. Upaya ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang UNICEF untuk membangun kembali masa depan anak-anak Palestina yang terputus akibat perang. Beigbeder menegaskan pentingnya langkah-langkah konkret untuk melindungi anak-anak dari kelaparan, malnutrisi, dan trauma mendalam. “Menyelamatkan anak-anak Gaza bergantung pada pembukaan penyeberangan secara penuh dan permanen,” ujarnya. “Setiap hari penundaan berarti semakin banyak nyawa muda yang hilang.” UNICEF menutup laporannya dengan seruan kuat kepada masyarakat internasional agar segera bertindak. Organisasi ini memperingatkan bahwa kegagalan dunia untuk menghentikan penderitaan anak-anak Gaza sama dengan membiarkan genosida berlangsung. Laporan tersebut juga menyoroti pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional, khususnya hak anak untuk hidup, tumbuh, dan memperoleh perlindungan di masa perang—hak-hak dasar yang kini terkubur di bawah reruntuhan Jalur Gaza. (nun/avi)

Berita Terkait

 Antara Hidup dan Risiko Koma, Pasien Diabetes Gaza Terperangkap dalam Blokade
Palestina Terkini

Antara Hidup dan Risiko Koma, Pasien Diabetes Gaza Terperangkap dalam Blokade

Di tengah keruntuhan sistem kesehatan Gaza akibat serangan bertubi-tubi dan blokade yang semakin ket...

05 Dec 2025
0
Baca Selengkapnya
PBB Peringatkan Kehancuran Sistem Air Gaza Bisa Picu Ancaman Wabah Mematikan
Palestina Terkini

PBB Peringatkan Kehancuran Sistem Air Gaza Bisa Picu Ancaman Wabah Mematikan

Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza kembali menjadi sorotan dunia seiring laporan terbaru dari sejumlah...

05 Dec 2025
0
Baca Selengkapnya
Gelombang Penangkapan dan Kekerasan Pendudukan Israel di Tepi Barat Kian Meluas
Palestina Terkini

Gelombang Penangkapan dan Kekerasan Pendudukan Israel di Tepi Barat Kian Meluas

Dalam lebih dari dua tahun terakhir, dinamika kekerasan di Tepi Barat yang diduduki memasuki fase ya...

04 Dec 2025
0
Baca Selengkapnya