Pemukim Ilegal Israel Serang Petani Zaitun Palestina, Lansia Sampai Luka Parah
27 Oct 2025
0 Suka
Laporan terbaru Reuters mengungkap intensitas kekerasan yang terus meningkat terhadap para petani Palestina di Tepi Barat.
Menurut laporan itu, para pemukim ilegal zionis Israel kembali melakukan serangan brutal terhadap warga yang tengah memanen zaitun, termasuk terhadap seorang perempuan lanjut usia yang mengalami luka serius akibat pemukulan dan harus dirawat di rumah sakit.
Afaf Abu Alia, perempuan berusia 55 tahun dari desa Turmus Ayya, menjadi salah satu korban. Ia diserang oleh sekelompok pria bertopeng ketika sedang membantu cucunya memetik zaitun pada 19 Oktober.
“Saya jatuh ke tanah dan tidak bisa merasakan apa pun,” tuturnya kepada Reuters, sambil menunjukkan memar di sekitar mata kanannya. Rekaman video yang diverifikasi Reuters menunjukkan momen penyerangan tersebut.
Peristiwa ini terjadi di tengah upaya para mediator internasional memperkuat gencatan senjata di Jalur Gaza. Namun, di wilayah Tepi Barat yang diduduki, kekerasan terhadap warga sipil Palestina justru meningkat.
Menurut data Komisi Perlawanan Kolonisasi dan Tembok Otoritas Palestina (CWRC), sejak awal Oktober telah terjadi setidaknya 158 serangan terhadap petani dan lahan zaitun.
Kepala Kantor Hak Asasi Manusia PBB di Wilayah Palestina yang Diduduki, Ajith Sunghay, mencatat adanya kenaikan 13 persen dalam dua minggu pertama musim panen tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Ia menyebut para pemukim menargetkan kebun zaitun karena pohon tersebut melambangkan keterikatan masyarakat Palestina dengan tanah leluhur mereka.
Dalam laporannya, Sunghay menjelaskan bahwa para pemukim telah melakukan berbagai bentuk kekerasan, mulai dari membakar kebun, menebang pohon menggunakan gergaji mesin, hingga menghancurkan infrastruktur pertanian.
“Kekerasan pemukim telah meningkat dalam skala dan frekuensi, sering kali dengan persetujuan dan bahkan partisipasi pasukan keamanan Israel, serta berlangsung dengan impunitas,” ujarnya dalam pembaruan rutin mengenai situasi musim panen zaitun.
Dewan Regional Mateh Binyamin, yang menaungi kawasan permukiman Israel di sekitar Turmus Ayya, menyatakan mengutuk segala bentuk kekerasan, namun juga menegaskan bahwa senjata yang dibawa pemukim dimaksudkan “semata-mata untuk membela diri”.
Kekerasan terhadap warga Palestina bukanlah fenomena baru. Selama puluhan tahun, pemukim ilegal dan aparat zionis kerap melakukan pelanggaran terhadap hak-hak dasar masyarakat Palestina—meliputi perampasan tanah, pengrusakan sumber air, hingga penghancuran kebun zaitun yang menjadi sumber ekonomi utama.
Sejak awal musim panen, lebih dari 700 pohon zaitun dilaporkan rusak atau diracun akibat serangan pemukim bersenjata di berbagai wilayah seperti Hebron, Ramallah, Jenin, dan Lembah Yordan. Turmus Ayya, yang mayoritas penduduknya merupakan warga Amerika-Palestina, menjadi salah satu target paling sering diserang.
Laporan Reuters dan temuan lembaga-lembaga internasional menegaskan pola kekerasan sistematis yang terus berulang di wilayah pendudukan. Meski berbagai upaya diplomatik dilakukan untuk meredakan konflik di Gaza, situasi di Tepi Barat memperlihatkan wajah lain dari penderitaan warga Palestina yang masih berlangsung di bawah bayang-bayang impunitas dan pendudukan bersenjata. (nun/avi)