Wanita Palestina Pingsan Setelah Dipukuli Pemukim Ilegal Israel, Terekam Kamera Jurnalis AS
24 Oct 2025
0 Suka
Laporan seorang jurnalis Amerika Serikat, Jasper Nathaniel, mengungkap insiden kekerasan terhadap warga sipil Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat.
Dalam keterangannya, Nathaniel menyampaikan bahwa seorang pemukim Israel yang mengenakan penutup wajah memukuli seorang wanita Palestina berusia 55 tahun dengan tongkat, kemudian memukulinya kembali hingga korban jatuh ke tanah dan pingsan.
Aksi brutal ini terjadi ketika korban tengah memetik buah zaitun di lahan miliknya sendiri. Peristiwa tersebut terjadi di desa Turmus Ayya, sebelah timur laut Ramallah, pada Minggu pagi, 19 Oktober 2025, dan menjadi sorotan internasional setelah video insiden itu beredar luas di media sosial.
Rekaman itu memperlihatkan wanita Palestina tersebut dalam kondisi berdarah saat dievakuasi ke kendaraan yang membawanya ke rumah sakit. Hingga kini, belum ada keterangan resmi mengenai kondisi kesehatan korban.
Menurut laporan yang dikutip dari Al Arabiya, Jasper Nathaniel sedang berada di lokasi kejadian bersama sekelompok warga Palestina dan para aktivis yang mendampingi mereka untuk memanen zaitun.
Kehadiran Nathaniel di area tersebut bertujuan mendokumentasikan aktivitas petani Palestina yang sering menghadapi gangguan dari para pemukim bersenjata di wilayah pendudukan.
Nathaniel menuturkan bahwa insiden itu bukanlah perkelahian spontan, melainkan terjadi di bawah pengawasan tentara Israel yang mengawal sekelompok pemukim bersenjata.
Dalam keterangannya melalui video yang diunggah di media sosial, ia menyatakan, “Tentara-tentara menjebak kami untuk serangan ini. Kami dihadang di salah satu sisi oleh para pemukim bersenjata api dan tidak ada jalan keluar.”
Kekerasan berulang tersebut menggambarkan situasi genting di mana warga Palestina dan para aktivis yang hadir tidak memiliki kesempatan untuk melarikan diri dari serangan itu.
Kekerasan terhadap petani Palestina yang sedang memanen zaitun di Tepi Barat telah menjadi fenomena berulang setiap musim panen.
Laporan dari berbagai lembaga hak asasi manusia mencatat bahwa banyak warga Palestina menghadapi intimidasi, perusakan lahan, serta kekerasan fisik dari kelompok pemukim Israel yang berupaya menguasai wilayah pertanian.
Turmus Ayya, tempat kejadian berlangsung, termasuk salah satu daerah yang sering mengalami gesekan antara pemukim dan penduduk lokal.
Rekaman Jasper Nathaniel menjadi bukti visual yang memperkuat laporan mengenai meningkatnya ketegangan di Tepi Barat, terutama selama periode panen zaitun yang memiliki nilai ekonomi dan simbolik tinggi bagi masyarakat Palestina.
Aksi kekerasan tersebut kini memicu kembali seruan internasional agar pihak berwenang Israel mengambil langkah tegas untuk menghentikan tindakan sewenang-wenang terhadap warga sipil.
Meski kronologi dan motif spesifik dari pelaku pemukulan masih diselidiki, video yang disebarkan Nathaniel memperlihatkan realitas keras yang dihadapi warga Palestina dalam mempertahankan hak atas tanah dan kehidupan mereka di tengah situasi pendudukan yang berkepanjangan. (nun/avi)