AVI Humanity Salurkan Bantuan ke Korban Banjir Longsor Sumatera–Aceh, Perkuat Respons Kemanusiaan
06 Dec 2025
0 Suka
1 / 2
Al-Quds Volunteers Indonesia (AVI) Humanity terus memperkuat respons kemanusiaan terhadap bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh pada akhir November hingga awal Desember 2025.
Aksi tersebut dilakukan melalui penggalangan bantuan publik dan penyaluran langsung ke lokasi terdampak. AVI Humanity membuka kanal donasi melalui Rekening Mandiri 1270077332227 atas nama Al Quds Volunteers Indonesia Peduli Kemanusiaan, sebagai upaya menghimpun dukungan masyarakat luas untuk para penyintas bencana.
Memasuki awal Desember, AVI Humanity bekerja sama dengan Dayah Athiyah menyalurkan bantuan tahap pertama kepada korban bencana di Gampong Uteun Geulinggang, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara.
Bantuan yang disalurkan berupa logistik kebutuhan pokok seperti beras, mie instan, dan minyak goreng. Wilayah tersebut menjadi salah satu titik terdampak banjir akibat curah hujan tinggi yang menyebabkan meluapnya beberapa aliran sungai dan merendam permukiman warga.
Salah satu penerima bantuan, Danu Sanjaya, menyampaikan ungkapan terima kasih atas kepedulian para relawan. Ia berharap bencana yang melanda daerahnya segera mereda sehingga masyarakat dapat kembali beraktivitas secara normal. Ucapan senada datang dari Faisal, Afuazan, Nasrul, dan sejumlah kepala keluarga lainnya yang menerima manfaat dari bantuan tersebut.
Direktur Program dan Penyaluran AVI Humanity, Raji Luqya Maulah, menjelaskan bahwa timnya terus melakukan pemetaan wilayah terdampak untuk memastikan bantuan dapat menjangkau daerah yang membutuhkan. Menurutnya, proses mapping sangat penting mengingat karakteristik bencana yang berbeda antarwilayah.
“Kami terus melakukan pemetaan lokasi terdampak bencana dan mengupayakan agar bantuan dapat dijangkau oleh jaringan relawan yang ada, termasuk di Sumatera Utara dan Sumatera Barat,” ujarnya.
Data terbaru mengenai rangkaian banjir dan longsor di Sumatera dan Aceh menunjukkan skala dampak yang signifikan. Laporan BNPB per-Kamis (5/12/2025) mencatat sebanyak 837 jiwa meninggal dunia, sementara 545 orang masih dinyatakan hilang. Jumlah korban luka mencapai 2.700 orang.
Distribusi korban meninggal menunjukkan Aceh mencatat angka tertinggi dengan 325 jiwa, disusul Sumatera Utara dengan 312 jiwa, dan Sumatera Barat dengan 200 jiwa. Sebaran ini menggambarkan bahwa seluruh wilayah terdampak mengalami risiko tinggi dan kerusakan signifikan.
Dari sisi infrastruktur, kerusakan yang tercatat juga sangat luas. Sebanyak 10.500 rumah rusak di berbagai kategori. Hingga kini, 51 kabupaten teridentifikasi terdampak. Pada fasilitas umum, BNPB mencatat 536 unit rusak, termasuk 185 rumah ibadah, menunjukkan bahwa bencana turut memukul pusat kegiatan sosial masyarakat.
Sementara itu, terdapat 25 fasilitas kesehatan rusak, ditambah 115 gedung atau kantor layanan publik yang terdampak. Dunia pendidikan juga mengalami gangguan serius, dengan 326 fasilitas pendidikan rusak. Infrastruktur transportasi pun terguncang dengan laporan 295 jembatan rusak, yang berdampak pada distribusi bantuan dan mobilitas masyarakat.
Rumah rumahh rusak berat, jalan utama terputus oleh material longsor, dan layanan dasar seperti listrik serta air bersih sempat terganggu di beberapa wilayah. Kondisi cuaca ekstrem yang masih berlangsung menyulitkan evakuasi dan pendistribusian bantuan.
AVI Humanity memperkuat pola respons berbasis masyarakat. Upaya solidaritas menekankan urgensi memperkuat ketahanan sosial masyarakat di kawasan rawan bencana. Dengan dukungan logistik, layanan pendampingan, dan pemantauan berkelanjutan, upaya ini diharapkan membantu mempercepat pemulihan warga terdampak serta memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi dalam fase awal tanggap darurat.
AVI Humanity menyampaikan bahwa penyaluran bantuan akan terus dilanjutkan seiring hasil pemetaan lapangan. Kolaborasi dengan lembaga lokal seperti Dayah Athiyah memperluas jangkauan distribusi dan meningkatkan efektivitas dukungan bagi masyarakat.
Dalam situasi darurat berskala besar, kesinambungan gerakan solidaritas menjadi kunci membantu pemulihan warga dan memperkuat ketahanan komunitas terdampak bencana. (nun/avi)